Berkelana di Negeri Sebimbing Sekundang

Berkelana di Negeri Sebimbing Sekundang 
18 November 2015
Tracking Yoko Imamura

Awalnya tak ada gambaran apapun tentang Kabupaten Ogan Kombering Ulu Sumatera Selatan aku mulai dari Pull Bus ALS  RAWAMANGUN Jakarta menempuh Waktu 1D1N menuju OKU menembus Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung setibanya di Martapura Rehat sejenak makan dan ngopi untuk menambah tenaga  untuk kembali Strong lagi.

Saya tiba di Kota Semen Baturaja Jam 05.30 WIB perjalanan masih jauh kurang lebih 1 jamlah ke Kecamatan Pengandonan tepatnya di Desa Gunung Kuripan setibanya di Dusunku bermodal tanya sana tanya sini akhirnya tibalah saya di rumah Saudara Jauh hati ini tak bisa berkata kata setelah sekian lama ingin pergi ke Dusunku dari Tahun 1997 samapai Akhirnya di Tahun 2015 tercapai Juga... ahh lega rasanya hari pertama tiba saya tidak banyak beraktifitas disini hari keduanya saya pergi ke Desa tetangga Untuk Silahturahmi dengan Saudara saudaraku.


Day 3

Pagi harinya saya bangun dan mandi ke Sungai Ogan Airnya Jernih sekali walau mandi bersama Kerbau di Sungai yang sama itu pengalaman yang sungguh tidak biasa dan tidak bisa saya rasakan di Kota Kota Besar lainnya setelah bersih bersih saya mencicipi Kuliner Khas yaitu Ikan Pindang dan Sambal Tempoyak kalian tahun gak Sahabat Tempoyak itu apa ???
 sejenis Makanan Fermentasi dari Buah Durian itu sangat memanjakan lidahku enak sekali kawan tapi sayangnya di Desa Gunung Kuripan ini Sering Terjadi Pemadaman PLN dan Sinyal yang agak sangat sulit sekali tapi tak apalah yang penting hati tetap selalu senang sahabat.....


Day 4
Setalah merasa bosan saya mencoba meminjam Motor untuk Pergi ke Sebuah Objek Wisata di sekitar Dusunku yaitu Goa Putri Goa Legenda ini sangat terkenal di Sekitaran Sumatera Selatan Sahabat, sini biar saya ceritakan Kisah Goa Putri Ogan Kombering Ulu itu...


Menurut Legenda, jaman dahulu kala hiduplah seorang putri yang bernama Dayang Merindu, selir dari Prabu Amir Rasyid, Penguasa Kerajaan Ogan. Suatu pagi, sang Putri mandi di muara sungai Sumuhun dan pada saat mandi, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti ingin sekali menyapa putri yang berparas cantik itu, tapi kehadirannya tidak diperhatikan Putri Dayang Merindu. Serunting Sakti gusar, dia pun berujar, “Sombong nian putri ini, diam seperti batu.” Belum kering ludahnya, Putri Dayang Merindu menjadi batu. Serunting Sakti kemudian pergi ke desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu dan keluarganya. Dilihatnya sepi, Serunting Sakti berujar, “Sepi desa ini seperti goa sepi.” Desa itu pun menjadi goa batu.
Dari pintu masuk, kita diharuskan mengetuk dinding Goa sebanyak 3x yang menandakan salam untuk para leluhur. Di dalam Goa kita disajikan dengan pemandangan stalaktit dan stalagmit. Stalaktit merupakan kalsium karbonat yang menggantung dan membeku di langit-langit Goa. Sedangkan Stalagmit adalah bebatuan yang berbentuk kerucut es yang menghadap keatas dapat ditemukan di lantai Goa. Stalaktit dan stalagmit ini disajikan begitu indah karena pantulan beberapa lampu berwarni-warni. Gemercik aliran sungai Sumuhun pun ikut mengiri perjalanan kita selama berjelajah di Goa Putri ini.
Apabila diperhatikan, bentuk dari beberapa batu yang berada di Goa Putri ini bukan seperti batu biasa. Namun ada yang berbentuk manusia, harimau, singgasana raja bahkan panggung. seorang Guide akan menjelaskan dan memberitahu sejarah yang ada di seluruh Goa Putri ini. Para pengunjung juga bebas mengabadikan moment selama berada di Goa Putri ini. Keunikan dari Goa ini adalah, wisatawan tidak akan masuk dan keluar pada jalan yang sama



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisahku Dan Puncak Merpati

Sampah Plastik dan Sejuta Masalahnya

Pasumpahan Island