Petualangan di Kota Panas

Titik Perjalanan

Part : 3  KOTA BATAM

       PETUALANGAN DI KOTA PANAS

Awal Mulainya perjalanan saya di Kota Batam berangkat dari Bandara Internasional Sukarno-Hatta Jam 17.30 WIB dengan waktu tempuh 1.75 menit sebelum keberangkatan Pramugari Maskapai Sriwijaya Air Memberi Intruksi Keselamatan Penerbangan dengan semangatnya walau hari Mulai berganti Gelap dengan senyum ramah tamahnya kami mulai penerbangan menuju Pulau Batam Kepulauan Riau setibanya di Bandara Internasional Hang Nadim Batam saya bergegas turun dari kabin pesawat menuju lobby sambil menunggu Tas Koper tiba setelah di lobby Bandara bermodalkan Alamat saya menaiki Taxi menuju Batu Aji.


Saya bertanya dengan supir taxi alamat sambil berbincang hangat tentang Kota Batam dan bertanya ke supir taxi, Pak kok Plat kendaraan di sini platnya BP sihh....???
Sambil tersenyum Bapak itu menjawab BP artinya Batam Pinang sambil tertawa berbicara dengan saya atau bergurau dengan saya, BP Banyak Pabrik dek ohh iya adek dari mana yahh...???

Saya dari Jakarta Pak jawabku
Kesini dalam rangka apa yahh dek
Saya ke sini hanya ingin mencari sehabat dan sambil menimba Ilmu pak.

Setibanya diriku di Batu Aji aku Turun di Sp Plaza dan mencari alamat Ponpes....
Keesokan harinya saya bersosialisasi dengan kawan kawan disana pertama kenal saya dengan
orang dari Ternate Maluku Utara ada juga yang dari Makkasar dan Sorong Papua,Flores,Alor,Pagaralam Sumsel,Riau DLL
 Mungkin hanya saya saja yang dari Ibukota...

Singkat cerita kami Bersahabat dengan Baik
Pertama di Batam daerah yang saya Explore adalah Batam Center,Nagoya.
Saya heran petama kali di sini, ini Tanah Orang Melayu tapi ketika saya Naik Angkutan Umum kenapa ketemunya Orang Batak,dan ketika ke Mall kenapa ketumunnya Etnis Tionghoa apa lagi saya pergi ke Warung Makan saya hanya bertemu dengan Orang Minangkabau,ketika Berinteraksi ke Pasar pasar hanya Orang Bugis yang saya temukan... dimana orang Malayu tinggal....???
Akhirnya dapat Informasi jika ingin berintraksi dengan Orang Melayu/Suku Laut datanglah ke Tepi Laut dan Pulau pulau.


Pertama kali saya dengan dua teman saya dari Aceh dan Palembang melakukan Penjelajahan ke Jembatan Barelang Brige...
Wahhh sungguh Indah sekali View disana dan Unik sekali Jembatan Barelang setahu saya Biasanya Jembatan itu di Bawahnya biasanya Air Sungai atau tidak Air danau yang menghubungkan Antar Desa atau tidak Antar Kecamatan ini sungguh di luar Prediksi saya ternyata Jembatan Ini menghubungkan antar Pulau.






Dan saya bertanya dengan Masyarakat setempat Berelang itu singkatanya apa bang...
BATAM,Rempang,Galang
Ternyata Pulau Galang itu ada dua  Pulau Galang dan Pulau Galang Baru,Jembatan Barelang ini terhubung dari Pulau Batam sampai Pulau Galang Baru.

Dari data yang saya dapatkan sudah cukup Next saya dengan kedua teman saya Zaini dan Fibra wijaya memutuskan untuk Pulang kami menunggu kendaraan sangat lama di Jembatan Barelang haripun mulai mendung turunlah Hujan di perjalanan kami,keesokan harinya saya pergi ke Jembatan Barelang sendirian modal bertanya tanya dengan masyarakat dan Google saya dengar di Pulau Galang Ada Namanya Kamp Vienam yang kurang terawat pasti penasarankan kawan Kamp Vienam itu apa biar saya jelaskan secara Sejarahnya.





Pulau Galang, salah satu wilayah Kepulauan Riau, ternyata menyimpan cerita menarik. Di sini, beberapa puluh tahun lalu, tepatnya tahun 1975 hingga 1996berdiri kamp pengungsian Vietnam yang menyeberang menjadi manusia perahu akibat perang saudara. Cerita heroik Rambo ala Amerika yang berperang melawan tentara Vietkong yang kejam, ternyata mendapatkan sisi lain di Pulau seberang pulau Bata erahu kayu, mengarungi Samudera luas untuk bisa sampai ke sini.[1] Kisah ini dimulai 19 April1975, saat pecah perang saudara di Vietnam. Perang yang berlangsung panjang pada akhirnya selalu menyebabkan kesengsaraan. Masyarakat umum yang sering tidak mengerti apa-apa akhirnya yang selalu menjadi korban. Untuk menyelamatkan diri, dari pada bertahan di Vietnam.[1]
Celakanya, Vietnam bukanlah negara dengan wilayah besar di mana orang bisa dengan leluasa bersembunyi. Mau tidak mau, pilihannya adalah keluar dari Vietnam. Dan yang mengerikan adalah pilihan paling memungkinkan keluar dari Vietnam adalah melalui laut, samudera yang ganas. Mau tidak mau, pilihan itulah yang harus diambil daripada mati konyol oleh tentara komunis vietkong yang sangat ganas.



Kapal yang mereka gunakan adalah kapal kayu kecil sebesar kira-kira satu buah bis besar. Satu kapal diisi sekitar 75 orang. Bayagkan betapa mereka berdesak-desakkan di dalam perahu kecil tersebut. Yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana bisa secepatnya keluar dari Vietnam.
Setelah kurang lebih selama satu bulan berlayar mengarungi Samudera, tibalah rombongan pertama dari manusia perahu Vietnam ini pulau Natuna di wilayah kepulauan Riau sekarang pada tanggal 21 Mei 1975. Mereka berjumlah 75 orang menumpang satu buah perahu kayu.
Menyusul setelah itu, gelombang para pengungsi Vietnam ini semakin lama semakin banyak hingga akhirnya menjadi permasalahan di beberapa negara tetangga Vietnam, yaitu Malaysia, Thailand dan Indonesia. Perserikatan Bangsa-Bangsapun kemudian turun tangan. Organisasi PBB yang mengurusi pengungsi UNHCR mengadakan rapat beberapa negara di Bangkok yang akhirnya menetapkan menjadikan satu pulau di Indonesia untuk dijadikan tempat pengungsian.
Dipilihlah pulau Galang yang relatif masih kosong untuk dijadikan tempat pengungsian. Pulau Galang yang luasnya 250 ha itu kemudian diambil 80 ha untuk dijadikan kawasan pengungsiang. Manusia perahu Vietnam yang tersebar di beberapa kepulauan akhirnya disatukan di Pulau Galang. Dari hasil penyatuan di berbagai tempat itulah terkumpul hingga 250 ribu jiwa, sebuah jumlah yang sangat dahsyat besarnya
Ini hasil foto saya dapatkan waktu berkunjung ke Kamp Vienam Pulau Galang






Saya pergi ke sini Jam 08.00 Pagi dengan mengunakan angkot di lanjutkan mengunankan Damri ternyata Damri yang saya tumpangi tidak sampai ke Kamp vietman saya duduk dan terdiam di sebuah Halte Tua yang sedikit Rapuh Matrialnya karena di makan usia saya berfikir bagaimana caranya saya ke Kemp Vietnam
Saya pergi ke warung dan bertanya dengan pemilik warung katanya akses menuju Kamp vienam Biasanya orang mengunakan Travel jarang ada yang mengunankan Transpotasi umum lagi mau ngapain ke sana dek...??? Di sana daerahnya sepi dan tak ada sinyal seluler


Tujuan saya kesana hanya ingin mengetahui Sejarah Kemp Vienam dan berintraksi dengan Masyarakat Melayu/Suku Laut yang bermukim di Pulau Galang saja pak... kalau begitu saya panggilkan saudara saya di dalam siapa tahu di mau mengantarmu ke sana.


Di dalam benakku Alhamdulilah di beri kemudahan 🙏 perjalanan saya lanjutkan lagi kurang lebih durasinya 2 jam menuju Kamp Vienam dengan Motor Ojek
Setibanya di Kamp Vienam saya di turunkan di sebuah Bihara Agama Budha dan saya bigung dimana kamp vienam tersebut,saya coba ke Bihara bertanya dengan Biksu
Asalamualaikum ohhh iya ini Bihara saya lupa jika ini Bihara adeuhhh.... tak lama berselang itu keluarlah Biksu dengan wajah agak Marah ada apa ya??? Maaf sebelumnya saya ke sini mau pergi ke Kamp Vienam di sebelah mananya arah ke Kamp Vienam...
Udah kamu pergi ke arah sana saja...
Dengan wajah agak cemberut dan kurang ramah..

Saya ikuti saja kata Biksu tadi saya berjalan kaki menuju arah yang di tujukkan ternyata itu gerbang keluar mau bertanya ke orang tak ada orang mau buka Google Maps sinyal tak ada aduhh gimana nihhh ya sudahlah saya berjalan sendirian ke arah dalam lagi ehh sialnya saya bertemu dengan seekor anjing yang agak agak galak mau mengejar saya, saya agak takut sihh tak berselang lama saya melihat orang sedang merawat kebun saya panggil pak pak dan dia menjawab iya ada apa dek tolong pak ada anjing saya takut, saya ditanya sama bapak itu mau kemana dek saya dari Batam pak mau pergi ke Kamp Vienam
Ohh sini biarkan saya antar putar putar Kamp Vienam ngojek saja dengan saya 25.000 saja dek okelah saya ngojek di sana ada Musium Kamp Vienam,Penjara,Rumah rumah kemp yang kurang terawat,kapal yang di gunakan untuk menyebrangi lautan ternyata di tempat ini benyak kisah kelamnya dari penjaga,Banyak pencurian sesama pengungsi Vienam di sini,Bunuh diri akibat tidak mau di Pulangkan ke Negara Asalnya mereka Terauma ingin menjadi WNI tetapi Pemerintah RI tidak menyetujuinya,Pemerkosaan sesama Pengungsi Vienam.

Iya sih pas saya ke sini hawanya agak sedikit berbeda karna tempatnya kurang terawat dan juga Historynya tempat ini sangat Kelam.... sekali

Saya hanya beberapa jam saja di sini dan saya memutuskan Pulang di antar sampai pinggir jalan sama tukang rumput tadi menunggu di halte lama sekali kok gak ada angkot atau Damri yang lewat,saya berbicara dalam Hati waktu semakin sore lama sekali saya memutuskan untuk membeli minuman di warung pas saya mendengar masyarakat setempat berintraksi dengan sesama mereka persis sekali dengan Bahasa Melayu mungkin ini yang saya cari...
Bahasanya sangat amatlah mirip dengan Bahasa Melayu Malaysia wahhh mereka menyebut Ubi jalak dengan sebutan Ubi serawak...

Saya memutuskan untuk menunggu di halte tak kunjung ada kendaraan yang lewat 5 jam lebih dan tiba sebuah kendaraan Offroad 4×4 saya stop pak boleh numpang gak mau ke Batam maaf dek ini gak sampai Batam lohh cuma sampai Pt saja ohh yaudah deh pak gak papa setibanya di simpang Pt saya turun sangat Panas tak ada pohon kulit saya memerah akibat sinar Matahari tak ada transpotasi dan sinyal masyallah gimana nih pulang ke Batam
Saya nunggu akhirnya semua kendaraan yang lewat saya stop tak ada yang mau nebengin saya ke Batam jam 4.30 melintaslah kendaraan Tahanan saya coba berhentikan ehh bukannya berhenti saya di pelototin Polisinya yahhh saya hampir putus harapan untuk pulang ke Batam dari Pulau Galang ya ALLAH benar benar tersiksa.


jam 05.00 WIB lewatlah Angkot ke Batam Alhamdulilah selamat....
Dengan muka agak pucat,kulit terbakar merah,capek saya naik angkot dan tertidur pulas di angkot....

Kesan & Pesan

Sungguh berat sekali perjuangan Warga Sipil Vienam menyelamatkan dirinya Akibat Perang Saudara


Semua ini jadi pembelajaran sekali buat saya ke Daerah Pelosok di Sebuah Pulau gak ada sinyal tetapi sodara sodara kita tetap semangat Bersekolah,berkerja dll

Sedangkan kita yang tinggal di kota sekolah males malesan,bolos,tauran dll

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisahku Dan Puncak Merpati

Sampah Plastik dan Sejuta Masalahnya

Pasumpahan Island